KASIH IBU TAK TERBATAS WAKTU DAN AJAL

Senin, 07 Maret 2016

        Kasih seorang ibu tak terbatas waktu dan ajal yang akan tiba. Ibu yang selalu aku marahi karena keegoisannku,dia rela menghapus air mata kesedihannya dengan senyum, prestasasi yang aku raih, dan semua usahaku walau sekecil biji atom,dia selalu memberi semangat untuk mengejar cita-cita yang selalu aku impikan didalam khayalan hati ini yang mungkin akan jadi fakta untuk pembuktikan cinta kasih ku kepada saang bunda tercinta. Waktu demi waktu,aku lewati dengan ceria bersama senyuman dan kasih sayang  beliau,diwaktu aku masih kecil dan tepatnya aku waktu umur Tk aku selalu dibimbing untuk berani berkata jujur, kata bunda,"APAPUN CARANYA!,APAPUN RESIKONYA.",aku harus selalu berkata jujur demi masa depan dan nilai sosaial yang ada dalam diriku. Untuk selalu berkata jujur,Ayah ku pun tak luput dari nasihat bahkan motifasi yang menguatkan kata-kata bunda unruk bisa masuk dalam hati dan pikiran ku.
        Mereka adalah cahaya dalam hati bahkan sampai nurani dan pola pikirku yang mungkin akan menjadi lebih baik dan baik,sihingga insan dalam diriku terbentuk karena kasih sayang dan pelukan,serta taburan cinta kasih sayang Ibu dan usaha Ayah, untuk mencari nafkah demi masa depanku yanng akan datang dan akan menjadi fakta kesuksesan,Bunda selalu menasihati ku bahkan dia liwat canda tawa bila aku mulai bosan dengan nasihat dia,bejar-belajar,itu makanan sehari hariku untuk memberi keyakinan kepada sayang bunda tercinta bahwa aku ingin menjadikan mereka orang yang benar benar bangga terhadap anak laki laki nya yang selau melawan nasihat bundanya , walaupun nasihat itu benar,aku tak menghiraukannya demi masa depanku. Tapi aku sudah beranjak dewasa, aku sudah mulai tau apa arti kata kata sang bunda untuk meraih kesuksesan,aku bercita-cita menjadi seorang Perwira tinggi TNI AU. Aku selalu bermimpi dan berusaha membawa kebahgiannku diatas senyuman sang bunda yang selalu ada dalam pelukanku,aku ingin menjadi kebanggan mereka berdua. Ayah,Bunda, ingin kubawa kedalam surga yang nyaman dan damai,yang ingin aku wujutkan dalam keluarga kecil yang bahagia.
          Ingat bunda adalah pelita kehidupan yang bagaikan pancaran sinar matahari pagi yang selalu ada untuk kita,dimanupun kita berada pasti kita ingat sang bunda. Senyumannya bagaikan embun pagi dan kerlingan matanya bagai sepucuk kaca yang baru.Bunda,trimaksih.!. Dari anakmu tercinta FIKRI ILHAM ADIRTAMA,semua usahaku hanya untukmu seorang,masa depan, dan agama.



                                                                   SALAM! JHON FIKRI.

1 komentar:

Unknown mengatakan...

Ini perjuangan kawan,Bukan kekalahan!

Posting Komentar